Jakarta – PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (TMM), dengan kode saham PURE, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada Kamis (14/10) secara virtual.
Dalam Laporan Komisaris yang dibacakan oleh Komisaris Independen PT Trinitan Metals and Minerals Tbk, Andri Mulyadi, Perseroan menyampaikan bahwa PURE senantiasa melakukan penelitian dan pengembangan teknologi. Salah satu hasilnya adalah teknologi STAL yang merupakan inovasi dalam aktivitas pengolahan nikel dan kobalt berbasis hidrometalurgi. Adapun, teknologi STAL merupakan teknologi karya anak bangsa yang dimiliki oleh PT Hydrotech Metal Indonesia selaku entitas cucu dari Perseroan, dan sudah mendapat validasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), maupun audit dari Badan Riset dan Inovasi Nasional / BRIN (d.h Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT).
Dalam Laporan Komisaris, Perseroan juga menyampaikan rencana entitas anak usaha yang baru mereka dirikan, yaitu PT Trinitan Green Energy Metals (TGEM) untuk mengambil saham baru yang diterbitkan oleh China Keli Electric Company Ltd, sebagai bagian dari upaya untuk melakukan perdagangan saham di Bursa Efek Kanada dengan mekanisme reverse take-over (RTO). Menurut Andri Mulyadi, TGEM akan memasukkan inbreng seluruh kepemilikan saham mereka pada PT Hydrotech Metal Indonesia sebanyak 57,964,375 lembar saham, atau sejumlah nominal Rp57,964,375,000,- ke dalam China Keli Electric Company Company Ltd.
“Langkah ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas kebutuhan dunia akan Nikel kelas 1, dan pada akhirnya diyakini akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi Perseroan,”ujar Andri.
Selain itu Perseroan juga menyampaikan bahwa PURE secara umum masih mengalami dampak dari adanya adanya pandemi Covid-19 berkepanjangan yang berlangsung secara global. Salah satu dampak yang dirasakan oleh Perseroan adalah sulitnya memperoleh bahan baku dengan harga kompetitif, dan sumber yang terbatas sehingga berpengaruh terhadap harga jual produk.
“Adanya pandemi Covid-19 ini, serta diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di hampir seluruh wilayah Indonesia tentu sangat berpengaruh kepada kegiatan operasional Perseroan,” ungkap Andri.
Selain itu, lanjut Andri, Perseroan juga mengalami kesulitan karena adanya ketidakstabilan supply dari supplier luar negeri, atau aktivitas impor, sehingga Perseroan merasa perlu untuk beralih ke sumber daya lain, yaitu dengan memanfaatkan bahan baku dari galena yang di dapat dari tambang domestik.
Sementara itu, dalam Laporan Direksi yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Trinitan Metals and Minerals Tbk, Widodo Sucipto, Perseroan juga turut menyampaikan perubahan susunan Dewan Komisaris, sehubungan dengan wafatnya Bapak Insmerda Lebang pada tanggal 23 Agustus 2021 lalu, dalam jabatannya sebagai Komisaris Utama Perseroaan.
“Untuk mengisi kekosongan posisi Komisaris Utama, Perseroan berencana mengangkat Bapak Andri Mulyadi sebagai Komisaris Utama atau Komisaris Independen.” pungkas Widodo.
Berikut adalah susunan Direksi dan Dewan Komisaris PURE yang baru hasil RUPSLB.
Direksi. Direktur Utama: Widodo Sucipto. Direktur: Erkwan Kangdra. Direktur: Hendrawan Lionardy.
Dewan Komisaris. Komisaris Utama atau Komisaris Independen: Andri Mulyadi. Komisaris: Hideki Iida. (*)