Jakarta – Setelah melakukan ground breaking pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu pada 28 Oktober 2020 lalu, PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (TMM), yang memiliki kode saham PURE, baru-baru ini telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Meiwa Corporation, Jepang untuk melakukan feasibility study (studi kelayakan) terhadap pembangunan smelter nikel dan kobalt milik PURE tersebut.
Sebagai informasi, penandatanganan MoU dilakukan oleh Widodo Sucipto selaku Direktur PURE, bersama dengan Teruaki Yabu selaku General Manager Battery Materials Department Meiwa Corporation, dan Hideki Iida selaku President Nippon Trinitan Corporation (NTR).
Direktur PURE, Widodo Sucipto dalam keterangan pers, Selasa (22/12) mengatakan bahwa Meiwa Corporation akan dijembatani oleh Nippon Trinitan Corporation (NTR) dalam melakukan studi kelayakan pada kuartal pertama tahun 2021.
“Seperti yang sudah pernah saya sampaikan sebelumnya, setelah ground breaking kami akan melakukan studi kelayakan dengan perusahaan Jepang yang ditargetkan akan rampung pada Maret 2021, dan secara paralel juga akan melakukan pemindahan alat-alat yang berada di Polman (Polewali Mandar) ke KEK Palu,” ujar Widodo Sucipto.
Menurut Widodo Sucipto, pihaknya juga telah bertemu dengan perwakilan Meiwa Corporation di Indonesia beberapa waktu yang lalu, yaitu Mr. Takayuki Ohie dan Bapak Mohammad Yusuf Darmadi yang berkunjung ke Pilot Plant milik PURE di Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya, ujar Widodo, PURE dan Meiwa Corporation, Jepang akan melakukan kick-off meeting secara virtual, pada Rabu (23/12). “Setelah studi kelayakan ini rampung, rencananya kami akan melakukan DED (Detailed Engineering Design) dengan perusahaan asal Jepang, serta memindahkan Pilot Plant kami di Bogor, Jawa Barat ke Palu,” tutup Widodo Sucipto. (*)