KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) bersiap melakukan sejumlah ekspansi di bidang pengembangan pengolahan mineral berbasis hidrometalurgi.
Langkah awal yang dilakukan PURE adalah mendirikan anak usaha baru bernama PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI) pada 5 Agustus 2020 lalu.
HMI dibentuk agar PURE dapat lebih memusatkan kegiatan penelitian dan pengembangan Step Temperatur Acid Leach (STAL) Technology yang merupakan salah satu inovasi dalam aktivitas pengolahan mineral nikel dan kobalt berbasis hidrometalurgi.
Nah, langkah berikutnya PURE hendak mengantarkan HMI untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Kanada.
Direktur Utama PURE Petrus Tjandra mengatakan, Kanada dipilih lantaran investor-investor negara tersebut dinilai punya ketertarikan yang tinggi terhadap pengembangan teknologi di bidang pertambangan.
“Ada dua negara yang fokus pada teknologi pertambangan, yaitu Kanada dan Australia. Tapi Australia sedang redup, sehingga kami pilih Kanada,” ungkap dia dalam paparan publik virtual, Jumat (18/9).
Aksi korporasi terhadap HMI jelas ditujukan untuk memperluas akses investor global terhadap penerapan teknologi STAL milik PURE.
Sayangnya, Petrus belum mau buka-bukaan mengenai target dana IPO yang bakal didapatkan oleh HMI. Yang jelas, saat ini pihaknya sedang fokus terlebih dahulu menuntaskan sertifikat hak paten terhadap STAL Technology yang dikembangkan oleh perusahaan. Terlebih lagi, teknologi tersebut sepenuhnya dibuat oleh anak bangsa.
“Finalisasi sedang dilakukan dan kami tinggal menunggu sertifikat hak paten itu jadi,” kata dia.
Menurut Petrus, jika segala urusan mengenai hak paten STAL Technology tersebut selesai di akhir tahun nanti, PURE menargetkan HMI dapat segera IPO di Kanada pada awal atau pertengahan tahun 2021. Tentu saja target tersebut juga bergantung pada kondisi industri di tahun depan, termasuk efek pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai.
Dalam catatan Kontan, PURE mendirikan HMI dengan menyertakan modal dasar sebesar Rp 500 juta. Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 25% atau sejumlah Rp 125 juta, masing-masing dengan bagian kepemilikan PURE sebanyak Rp 124,37 juta (99,50%) dan PT Trinitan Recourcetama Indonesia (TRI) sebanyak Rp 625.000 (0,50%).