Jakarta – PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (TMM), dengan kode saham PURE, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara virtual pada Kamis (22/7). Dalam Laporan Komisaris yang disampaikan oleh Richard Tandiono selaku Komisaris Perseroan, disebutkan bahwa Perseroan telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kinerja, seperti terus melakukan inovasi produk dengan beberapa varian produk barunya, terus mencari fasilitas pendanaan selain dari perbankan, melakukan restrukturisasi hutang kepada para kreditur, hingga mengembangkan penerapan teknologi STAL (Step Temperature Acid Leach).
Menurut Richard Tandiono, Perseroan juga telah melakukan investasi industri hulu dengan mendirikan anak perusahaan bernama PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI) yang bergerak terutama di bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan industri logam dasar.
“Kami selaku Dewan Komisaris terus berupaya mendorong Jajaran Direksi dan seluruh karyawan Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja pada tahun-tahun mendatang terutama setelah teknologi STAL mendapat pengakuan sehingga memberikan hasil yang lebih memuaskan bagi para pemasok, kreditur dan pemegang saham,” ujar Richard Tandiono.
Untuk diketahui, teknologi STAL merupakan teknologi pengolahan nikel secara hidrometalurgi yang dikembangkan oleh PURE, dan dimiliki oleh HMI. Teknologi karya anak bangsa ini mampu memproses nikel kadar rendah yang selama ini mengendap, dengan proses yang ramah lingkungan dan biaya yang juga rendah. Adapun, teknologi STAL sudah melalui proses validasi teknologi dari Kementerian ESDM, audit teknologi dari BPPT serta studi kelayakan dari konsultan profesional asal Jepang.
Lebih lanjut, dalam Laporan Direksi yang disampaikan oleh Widodo Sucipto selaku Direktur Perseroan, disampaikan bahwa Perseroan selama ini telah menghasilkan Pure Lead, Calcium Lead, Tin Lead, Antimony Lead dan lain-lain. Selain itu, ujar Widodo, Perseroan juga telah berhasil melakukan inovasi dalam pengembangan ekstraksi timah melalui teknologi pirometalurgi dan hidrometalurgi. Namun demikian, lanjutnya, semua produk-produk komoditas utama dan pengalaman yang mendalam di bidang tersebut belum mampu mengangkat kinerja Perseroan di tahun 2020. Salah satu penyebabnya adalah kondisi pandemi yang berkepanjangan secara global, yang juga berpengaruh pada fluktuasi harga bahan baku, nilai kurs dan sulitnya suplai bahan baku Perseroan.
“Sepanjang tahun 2020, begitu banyak berita mengenai penggunaan Nikel sebagai komponen baterai Lithium untuk mobil listrik. Perseroan yang memiliki teknologi hidrometalurgi dalam tahapan produksinya menyadari dari awal peluang mengembangkan penerapan teknologi ini yang kemudian menghasilkan teknologi STAL, diharapkan pengembangan teknologi STAL ini dapat meningkatkan kinerja dan perfoma Perseroan di masa mendatang,” tutur Widodo.
Dalam RUPST tersebut, PURE juga mengumumkan perombakan susunan Direksi serta Dewan Komisaris. Berikut adalah susunan Direksi dan Dewan Komisaris PURE yang baru.
Direksi. Direktur Utama: Widodo Sucipto. Direktur: Erkwan Kangdra. Direktur: Hendrawan Lionardy.
Dewan Komisaris. Komisaris Utama: Insmerda Lebang. Komisaris Independen: Andri Mulyadi. Komisaris: Hideki Iida. (*)